Arsip

Archive for November, 2011

Reproduksi Generatif Pada Mamalia

November 24, 2011 Tinggalkan komentar

Pada vertebrata yang hidup di air melakukan fertilisasi di luar tubuh (fertilisasi eksternal).
Contoh : ikan dan katak.
Yang hidup di darat melakukan pembuahan di dalam tubuh (fertilisasi internal).

Pada mammalia jantan, alat kelaminnya disebut penis pada reptil seperti cecak dan kadal menggunakan hemipenis (penis palsu), sedang pada bangsa burung misalnya : bebek, untuk menyalurkan sperma menggunakan ujung kloaka.

Pada hewan yang melakukan fertilisasi internal dikenal adanya 3 macam perkembangan embrio

1. Ovipar/bertelur :
….Bila embrio berkembang di dalam telur.
….Misalnya : pada jenis-jenis burung dan ikan.

2. Ovovivipar/bertelur dan beranak :
….Bila embrio berkembang di dalam telur yang diinkubasi dalam tubuh ….dengan sumber nutrisi berasal dari telur.
….Misalnya : pada beberapa jenis ikan hiu.

3. Vivipar/beranak :
….Bila embrio tumbuh dan berkembang di dalam uterus dan mendapat ….nutrisi dari induknya melalui plasenya.
….Misalnya : pada beberapa jenis mammalia.

Pada umumnya mammalia melahirkan anaknya (vivipar) dan kemudian menyusui anaknya sampai anaknya mandiri. Beberapa perkecualian, misalnya : pada hewan paruh bebek (Platypus), bertelur, setelah menetas anaknya baru disusui. Pada hewan berkantung (Marsupialia), contoh : kanguru, anaknya lahir muda (amat prematur) kemudian merayap masuk, kantung induknya, mencari putting susu, kemudian menyusu dalam kantung sampai mandiri.

1.
Alat Reproduksi Mammalia Jantan 

Contoh : pada manusia.
Yang berkaitan dengan produksi sperma terdiri dari sepasang kelenjar kelamin yang disebut testis yang disimpan dalam kantung disebut skrotum/kantung pelir. Di dalam testis terdapat saluransaluran halus yang disebut tubulus seminiferus yang merupakan tempat pembentukan spermatozoa. Untuk keluar tubuh spermatozoa melewati saluran epididimis. Saluran ini kemudian melebar menjadi vas deferens yang bermuara pada uretra. Palo pertemuan uretra dengan vas deferens terdapat kelenjar prostat dan di sebelah belakangnya terdapat kelenjar cowper. Kedua kelenjar tersebut berfungsi menghasilkan sekret untuk memberi nutrisi dan mempermudah gerakan spermatozoa.

2.
Alat Reproduksi Mammalia Betina 

Contoh : pada manusia.
Pada manusia terdapat sepasang kelenjar kelamin yaitu ovarium yang berfungsi menghasilkan sel telur. Dalam ovarium terdapat folikel Grad yang akan berkembang menjadi sel telur (ovum). Ovarium dihubungkan dengan uterus (rahim) oleh suatu saluran yang disebut tabung fallopii (Tuba fallopii). Uterus merupakan saluran berongga yang lebih besar dengan bagian ujungnya bersatu membentuk saluran sempit yaitu vagina.

Kategori:Biologi Kelas 2 Tag:

Reproduksi Generatif Pada Gymnospremae

November 24, 2011 Tinggalkan komentar

Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus.

 

Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap.

 

Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.

 

Proses Penyerbukan dan Pembuahan

 

Strobilus jantan Þ serbuk sari Þ jatuh pada tetes penyerbukan (ujung putik) Þ buluh serbuk Þ membelah Þ inti tabung dan inti spermatogen Þ inti spermatogen Þ membelah Þ dua inti sperma Þ membuahi sel telur di dalam ruang arkegonium Þ zigot Þ lembaga di dalam biji Þ tumbuhan baru.

 

Pembuahan pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel telur.

 

 

Kategori:Biologi Kelas 2 Tag:

Reproduksi Generatif Pada Gymnospermae

November 23, 2011 Tinggalkan komentar

Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus.

Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap.

Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.

Proses Penyerbukan dan Pembuahan

Strobilus jantan Þ serbuk sari Þ jatuh pada tetes penyerbukan (ujung putik) Þ buluh serbuk Þ membelah Þ inti tabung dan inti spermatogen Þ inti spermatogen Þ membelah Þ dua inti sperma Þ membuahi sel telur di dalam ruang arkegonium Þ zigot Þ lembaga di dalam biji Þ tumbuhan baru.

Pembuahan pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel telur.

Kategori:Biologi Kelas 2 Tag:

Penyerbukan Dan Pembuahan

November 23, 2011 Tinggalkan komentar

 

 

 

 

 

 

 

Penyerbukan dapat terjadi dengan berbagai perantara :

a.

Perantara angin disebut anemogami, dapat terjadi bila butir serbuknya amat ringan, kecil dan kering.

Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.

b.

Perantara air disebut hidrogami.

Contoh : pada tanaman air.

c.

Perantara hewan disebut zoogami.

Bila serangga Þ entomogami

burung Þ ornitogami

siput Þ malakogami

kelelawar Þ kiroptorogami

d.

Perantara manusia disebut antropogami.

Contoh : penyerbukan vanilli di Indonesia.

Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 :

a.

Autogami (penyerbukan sendiri)

Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama. Bila terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.

b.

Geitonogami (penyerbukan tetangga)

Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon (satu individu).

c.

Alogami (penyerbukan silang)

Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.

Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dan pada beberapa jenis tumbuhan tidak mungkin terjadi autogami. Penyebabnya adalah sebagai berikut :

a. Dikogami : Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena:

1. Serbuk sari masak lebih dahulu daripada putiknya ….(protandri).

….Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung

2. Putik masak lebih dahulu daripada serbuk sari ….(protogini).

b. Didesious : Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisah

Contoh : salak dan melinjo (Gnetum Arremon)

c. Heterostili : Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak sama dan berbeda jauh.

Contoh : kopi, kina dan kaca piring.

d. Herkogami : Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik.

Contoh : vanili

Proses Penyerbukan dan Pembuahan

Butir serbuk/serbuk sari Þ menempel pada kepala putik Þ membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) Þ inti generatif membelah Þ 2 inti sperma Þ sampai di mikropil, inti vegetatif mati Þ satu inti sperma membuahi sel telur Þ embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga Þ endosperma (makanan cadangan bagi embrio).

Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.

Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab. yaitu :

1.

Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)

2.

Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang dapat dibedakan atas:

a. Apogami : embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda.

b.Partenogenesis : embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.

c. Embrio adventif : merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga.

Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.

Kategori:Biologi Kelas 2 Tag:

Pembentukan Gamet Betina

November 23, 2011 Tinggalkan komentar

Gamet betina dibentuk di dalam bakal biji (ovule) atau kantung lembaga. Pada bagian ini terdapat sel induk megaspora (sel induk kantug lembaga) yang diploid. Sel ini akan membelah secara meiosis dan dari satu sel induk kantung lembaga membentuk 4 sel yang haploid. Tiga sel akan mereduksi dan lenyap tinggal satu yang berkembang. Selanjutnya, sel ini membelah secara mitosis 3 kali dan terbentuklah 8 sel. Dari sel yang berjumlah 8 ini, 3 sel akan bergerak menuju arah yang berlawanan dengan mikropil, 2 sel lainnya menjadi kandung tembaga sekunder, dan 3 sel terakhir menuju ke dekat mikropil. Dari 3 sel (yang menuju dekat mikropil) yang terakhir ini dua menjadi sinergid dan satu sel lagi menjadi sel telur. Dalam keadaan seperti ini kandung lembaga sudah masak dan siap untuk dibuahi. Putik yang sudah masak biasanya mengeluarkan cairan lengket pada ujungnya yang berfungsi sebagai tempat melekatnya serbuk sari.

Skema :

Kategori:Biologi Kelas 2 Tag:

Pembentukan Gamet Jantan

November 23, 2011 Tinggalkan komentar

Bagaimana pembentukan gamet pada Angiosperma ?

Pembentukan butik serbuk terjadi di dalam kantung serbuk. Di dalam kantung serbuk terdapat banyak sel induk butir serbuk yang diploid. Sel induk butik serbuk ini kemudian akan membelah secara meiosis menjadi 4 sel butir serbuk (mikrospora) yang haploid. Seperti pada bagan berikut.

SEL INDUK BUTIR SERBUK (DIPLOID)

¯ Membelah secara Miosis

EMPAT SEL BUTIR SERBUK (HAPLOID)

¯ Masing-masing inti butir serbuk membelah secara mitosis

SATU INTI VEGETATIF DAN SATU INTI GENERATIF

Kategori:Biologi Kelas 2 Tag:

Reproduksi Generatif Pada Angiospermae

November 22, 2011 Tinggalkan komentar

Organ yang berfungsi untuk alat reproduksi generatif adalah bunga.

Gbr. Bunga dan bagian-bagian penyusunnya

TABEL BAGIAN-BAGIAN BUNGA

BAGIAN BUNGA
FUNGSI
1. Kelopak (kalik) Melindungi kuncup bunga
2. Mahkota (korola) Menarik perhatian serangga
3. Benang sari (stamen) terdiri dari :

a. tangkai sari (filamen)
b. kepala sari (antera) terdiri atas 4 kantong sari

 

Sebagai penghasil gamet jantan, yaitu serbuk sari (pollen)
4. Putik (pistilus) terdiri atas :

a. tangkai putik (stilus)
b. kepala putik (stigma)
c. bakal buah (ovarium) di dalam bakal buah terdapat bakal biji (ovule)

 

Sebagai penghasil gamet betina

 

Kategori:Biologi Kelas 2 Tag:

Reproduksi Seksual / Generatif

November 22, 2011 Tinggalkan komentar

 

 

 

 

Gambar spermatozoa dan gamet betina atau sel telur

Pada reproduksi generatif terjadi persatuan dua macam gamet dari dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru.

Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet, gamet jantan atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macam gamet tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya, kondisi gamet yang demikian disebut heterogamet.

Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma dengan sel telur.

Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar dari lainnya disebut anisogamet.

Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik. Pada seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron. Sedangkan seorang wanita ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon estrogen.
1. Sistem Reproduksi Pria
a. Testis (buah zakar)
Jumlah 1 pasang, terdapat dalam kantong pelindung yang disebut skrotum. Testis berfungsi menghasilkan hormon testosteron dan sel kelamin jantan (sperma). Hormon testosteron berfungsi untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya suara berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut di tempat tertentu misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi bidang, jakun membesar.
b. Saluran reproduksi
Saluran reproduksi pada pria terdiri atas:
1) Epididimis, merupakan tempat pendewasaan (pematangan) dan penyimpanan sperma. Epididimis berupa saluran yang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum.
2) Vas deferens (saluran sperma), merupakan kelanjutan dari saluran epididimis, berfungsi menyalurkan sperma ke uretra. Diantara saluran ini terdapat vesikula seminalis (kantong sperma), Alat ini berfungsi sebagai penampung sperma dari testis. Terletak diantara saluran vas deferens.
3) Uretra, kelanjutan dari vas deferens, berfungsi untuk menyalurkan sperma keluar dan merupakan saluran urine dari kandung kemih menuju ke luar.
c. Penis
Merupakan alat kelamin luar, berfungsi untuk alat kopulasi yaitu untuk memasukkan sperma ke dalam saluran reproduksi pada wanita.
d. Kelenjar yang terdapat pada pria
1) Kelenjar prostat, merupakan kelenjar penghasil semen terbesar, bersifat encer dan berwarna putih, berisi makanan untuk sperma.
2) Kelenjar bulbourethralis, kelenjar ini terdapat di sepanjang uretra, berfungsi mensekresi cairan lendir bening yang menetralkan cairan urine yang bersifat asam yang tertinggal pada uretra.
2. Sistem Reproduksi Wanita
a. Ovarium (indung telur)
Jumlahnya 1 pasang, terletak di dalam rongga perut, berfungsi untuk pembentukan ovum (sel telur) dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus, suara menjadi lebih tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar. Seorang wanita mampu memproduksi sel telur (ovum) setelah masa puber (remaja awal) sampai dewasa, yaitu sekitar umur 12 sampai 50 tahun. Setelah usia sekitar 50 tahun seorang wanita tidak produktif lagi yang ditandai dengan tidak mengalami menstruasi. Masa tersebut dinamakan menopause.
b. Tuba falopii atau oviduk
merupakan saluran telur, berfungsi sebagai tempat terjadinya fertilisasi (pembuahan). Pembuahan adalah peristiwa peleburan gamet jantan (sperma) dan gamet betina (sel telur).
c. Uterus (rahim)
berfungsi sebagai tempat perkembangan dan pertumbuhan janin. Di rahim terdapat serviks (mulut rahim). Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai. Di rahim juga terdapat lapisan endometrium. Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi.

d. Vagina
organ untuk kopulasi dan melahirkan.
3. Proses Reproduksi pada Manusia
Pembuahan didahului oleh peristiwa ovulasi, yaitu proses pembentukan sel telur (ovum) didalam ovarium. Sel telur yang terbentuk akan dilepas oleh ovarium dan menuju ke tuba falopii (oviduk). Di dalam tuba falopii ini jika sel telur bertemu dengan sperma maka akan terjadi peristiwa pembuahan, yakni proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (sel telur). Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk zigot. Zigot yang terbentuk segera diselubungi oleh selaput, kemudian menuju ke rahim. Di dalam rahim zigot menanamkan diri pada dinding rahim yang telah menebal.
Zigot yang telah berada di rahim akan terus tumbuh dan berkembang menjadi embrio sampai dilahirkan. Masa embrio/masa kehamilan manusia sekitar 9 bulan 10 hari. Di dalam rahim embrio mendapat makanan dari tubuh induk melalui plasenta (ari-ari). Embrio dilindungi selaput pembungkus yang disebut amnion. Dinding amnion mengeluarkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio agar tetap basah dan menahan goncangan.

4. Siklus Menstruasi
Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium), terjadi ketika embrio tidak terbentuk. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:

1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari.

2. Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Apa yang terjadi pada fase ini? Hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. Apa yang kamu ketahui tentang FSH? FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium.
3. Fase ovulasi
ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan sel telur yang telah matang dari folikel di dalam ovarium, peristiwa ini disebut ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi
Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan sel telur akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi. Demilkian seterusnya.
5. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
1. AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) menyebabkan turunnya kekebalan tubuh sehingga pengidap AIDS mudah sekali terserang penyakit yang berbahaya. AIDS disebabkan oleh virus, yang diberi nama HIV (Human Immuno Deficiency Virus), virus ini menyerang sel darah putih, dimana sel darah putih berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh. virus HIV dapat menular masuk ke tubuh orang lain melalui transfusi darah (donor darah seseorang yang terinfeksi HIV) atau melalui alat-alat yang menyebabkan luka, seperti jarum suntik, jarum infus, dapat juga melalui kontak seksual.
2. Gonorea
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat ditularkan melalui kontak seksual. Penderita gonorea akan merasakan sakit pada saat mengeluarkan urin. kadang-kadang urine mengeluarkan nanah, jika penderita gonorea tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi sehingga dapat mengakibatkan kemandulan.
3. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema pallidium, bakteri ini biasa ditularkan melalui kontak seksual atau jalan lain, misalnya bayi yang dilahirkan dari ibu penderita sifilis. Penyakit ini akan ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin dan jika tidak segera diobati bakteri dapat merusak sel otak, melumpuhkan tulang atau merusak jantung dan pembuluh darah.
                  http://bebas.ui.ac.id
Kategori:Biologi Kelas 2 Tag:

Reproduksi Aseksual / Vegetatif

November 18, 2011 Tinggalkan komentar

Individu baru (keturunannya) yang terbentuk mempunyai ciri dan sifat yang sama dengan induknya. Individu-individu sejenis yang terbentuk secara reproduksi aseksual dikatakan termasuk dalam satu klon, sehingga anggota dari satu klon mempunyai susunan genetik yang sama.

Reproduksi aseksual dapat dibagi atas lima jenis, yaitu :

1. Fisi
2. Pembentukan spora
3. Pembentukan tunas
4. Fragmentasi
5. Propagasi vegetatif

1.
Fisi

Fisi terjadi pada organisme bersel satu. Pada proses fisi individu terbelah menjadi dua bagian yang sama.
Contoh :
– Pada pembelahan sel bakteri.
Pada Plasmodum, reproduksi dengan fisi berganda, yaitu inti sel membelah berulang kali dan kemudian setiap anak inti dikelilingi sitoplasma. Proses ini disebut skizogoni, sel yang mengalami skizogoni disebut skizon.

2.

Pembentukan spora

Dibentuk di dalam tubuh induknya dengan cara pembelahan sel. Bila kondisi lingkungan baik, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi individu baru, spora dihasilkan oleh jamur, lumut, paku, sporozoa (salah satu kelas protozoa) dan kadang-kadang juga dihasilkan oleh bakteri.

3.
Pembentukan tunas

Organisme tertentu dapat membentuk tunas, berupa tonjolan kecil yang akan berkembang dan kemudian mempunyai bentuk seperti induknya dengan ukuran kecil. Kemudian tunas ini akan lepas dari induknya dan dapat hidup sebagai individu baru. Pembentukan tunas merupakan ciri khas sel ragi dan Hydra (sejenis Coelenterata).

4.
Fragmentasi

Kadang-kadang satu organisme patah menjadi dua bagian atau lebih, kemudian setiap bagian akan tumbuh menjadi individu baru yang sama seperti induknya. Peristiwa fragmentasi bergantung pada kemampuan regenerasi yaitu kemampuan memperbaiki jaringan atau organ yang telah hilang. Fragmentasi terjadi antara lain pada hewan spons (Porifera), cacing pipih, algae berbentuk benang.

5.
Propagasi vegetatif

Istilah propagasi vegetatif diberikan untuk reproduksi vegetatif/tumbuhan berbiji. Pada proses propagasi bila bagian tubuh tanaman terpisah maka bagian tersebut akan berkembang menjadi satu/lebih tanaman baru. Propagasi vegetatif alamiah dapat terjadi dengan menggunakan organ-organ sebagai berikut :

a.
Stolon
Stolon adalah batang yang menjalar di atas tanah. Di sepanjang stolon dapat tumbuh tunas adventisia (liar), dan masing-masing tunas ini dapat menjadi anakan tanaman. Contoh: pada rumput teki, rumput gajah dan strawberi.
b.
Akar tinggal atau rizom
Rizom adalah batang yang menjalar di bawah tanah, dapat berumbi untuk menyimpan makanan maupun tak berumbi. Ciri rizom adalah adanya daun yang mirip sisik, tunas, ruas dan antar ruas. Rizom terdapat pada bambu, dahlia, bunga iris, beberapa jenis rumput, kunyit, lengkuas, jahe dan kencur.
c.
Tunas yang tumbuh di sekitar pangkal batang
Tunas ini membentuk numpun, misalnya: pohon pisang, pohon pinang dan pohon bambu.
d.
Tunas liar
Tunas liar terjadi pada tumbuhan yang daunnya memiliki bagian meristem yang dapat menyebabkan terbentuknya tunas-tunas baru di pinggir daun. Contoh: tunas cocor bebek (Kalanchoe pinnata) dan begonia.
e.
Umbi lapis
Umbi lapis adalah batang pendek yang berada di bawah tanah. Umbi lapis diselubungi oleh sisik-sisik yang mirip kertas. Contoh: tumbuhan lili, tulip dan bawang.
f.
Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di bawah tanah, digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan sehingga bentuknya membesar. Pada umbi terdapat mata tunas – mata tunas yang
akan berkembang menjadi tanaman baru.
Contoh: kentang dan Caladium.

 

 

Kategori:Biologi Kelas 2 Tag:

SISTEM REPRODUKSI

November 18, 2011 Tinggalkan komentar

SISTEM REPRODUKSI

Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru dari organisme sebelumnya.

Organisme bereproduksi melalui 2 Cara :

1. Repoduksi aseksual (vegetatit)
Adalah terbentuknya individu baru tanpa melakukan peleburan sel kelamin.
2. Reproduksi seksual (generatif)
Umumnya melibatkan persatuan sel kelamin (gamet) dari 2 individu yang berbeda jenis kelamin.
Kategori:Biologi Kelas 2 Tag: